Banyak sekali artikel yang membahas bagaimana kebudayaan Korea Selatan berlangsung baik secara modern maupun tradisional. Kali ini kita bakal membahas peninggalan di Korea Selatan yang menyimpan Artefak Tembikar dimasa Zaman Jeulmun dan Zaman Mumun. Tembikar adalah nama lain dari gerabah atau guci yang kita tau saat ini, dulunya tembikar dibuat untuk membantu masyarakat dalam membawa air atau bawaan lainnya.
Tembikar dibuat dari tanah liat dengan membentuknya menggunakan tangan hingga membentuk guci keramik yang saat ini sudah banyak dimodifikasi dengan sangat baik. Nah, tembikar sendiri sangat banyak digunakan oleh masyarakat korea zaman perjudian dulu baru hadir hingga kini menjadi slot jackpot untuk membantu pekerjaan mereka.
Museum Yang Menyimpan Tembikar Di Masa Zaman Jeulmun Dan Zaman Mumun
Zaman dinasti memang sangat jauh berbeda dengan zaman sekarang yang dipenuhi oleh teknologi canggih, sampai-sampai hadir sbobet daftar untuk melakukan perjudian melalui mobile. Di Korea sendiri saat ini sudah ditemukan banyak sekali tembikar dari peninggalan zaman Jeulmun dan juga zaman Mumun. Hal ini dilihat dari model yang dibuat dengan pola sisir serta lebar dibagian mulut keramik tersebut.
Diperkirakan tembikar digunakan untuk membantu masyarakat pada masa itu untuk bertani serta berdagang dengan membentuk tembikar tersebut menjadi alat memasak, piring, sendok, dan lain-lain. Di Korea terdapat 2 museum untuk menyimpan penemuan tembikar-tembikar ataupun peninggalan zaman dulu. Berikut adalah museum di Korea Selatan:
Museum Bokcheon
Bokcheon Museum adalah sebuah museum arkeologi di Busan yang diakses untuk umum pada tanggal 5 Oktober 1996. Museum ini didirikan sebagai penghargaan kepada histori panjang Busan mulai dari jaman Samhan sampai jaman Samguk. Museum ini menampilkan peninggalan dan artefak yang digali berasal dari tanah pemakaman kuno di Bokcheon-dong dimana latar belakang masa ini dijadikan tema pada permainan judi online salah satu Pragmatic Demo Rupiah. Sebanyak 169 buah helm kuno, bervariasi model gerabah dan senjata yang terbuat berasal dari besi ditemukan. Semua benda tersebut digali dalam 7 serangkaian penggalian dan kini dipajang dalam museum. Serangkaian peninggalan yang ditemukan di pemakaman kuno tersebut benar-benar perlu untuk memecahkan misteri berasal dari Kerajaan Gaya.
The Deep Rooted Tree Museum
The Deep Rooted Tree Museum terkandung aset budaya dan peninggalan era dahulu layaknya Wolincheongangjigok dan Jangbanchado milik Ratu Jeongsoon, yang merupakan koleksi Han Chang-gi, pendiri dua majalah tenar di Korea. The Deep Rooted Tree Museum diakses pada tahun 2011 dengan eksterior rumah tradisional Korea atau hanok. Terdapat 6.500 artefak berisikan buku antik Korea, pakaian dengan aksesoris tradisional, gerabah, lukisan rakyat, kesenian rakyat. Dapat memakan waktu kurang lebih satu jam untuk mengelilingi museum ini, di mana pengunjung bisa melihat sekilas model hidup dan budaya nenek moyang Korea. Terdapat dua ruang pameran, yaitu Permanent Exhibition Hall dan Planned Exhibition Hall.